Selasa, 12 Maret 2013

makalah s2

ini adalah hasil tulisan makalah saya.


AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT



I. Pendahuluan
                Apakah ada ayat muhkamat dan mutasyabihat dalam al-Qur'an? ya, ada. Hal ini dapat dilihat dalam Q.S. Ali Imran (3): 7 berikut,
هُوَ الَّذِي أَنْزَلَ عَلَيْكَ الْكِتَابَ مِنْهُ آيَاتٌ مُحْكَمَاتٌ هُنَّ أُمُّ الْكِتَابِ وَأُخَرُ مُتَشَابِهَاتٌ فَأَمَّا الَّذِينَ فِي قُلُوبِهِمْ زَيْغٌ فَيَتَّبِعُونَ مَا تَشَابَهَ مِنْهُ ابْتِغَاءَ الْفِتْنَةِ وَابْتِغَاءَ تَأْوِيلِهِ وَمَا يَعْلَمُ تَأْوِيلَهُ إِلا اللَّهُ وَالرَّاسِخُونَ فِي الْعِلْمِ يَقُولُونَ آمَنَّا بِهِ كُلٌّ مِنْ عِنْدِ رَبِّنَا وَمَا يَذَّكَّرُ إِلا أُولُو الألْبَابِ
"Dia-lah yang menurunkan Al Kitab (al-Quran) kepada kamu. Di antara (isi) nya ada ayat-ayat yang muhkamaat [ayat-ayat yang terang dan tegas maksudnya, dapat dipahami dengan mudah], itulah pokok-pokok isi al-Qur'an dan yang lain (ayat-ayat) mutasyaabihaat [ayat-ayat yang mengandung beberapa pengertian dan tidak dapat ditentukan arti mana yang dimaksud kecuali sesudah diselidiki secara mendalam; atau ayat-ayat yang pengertiannya hanya Allah yang mengetahui seperti ayat-ayat yang berhubungan dengan yang ghaib-ghaib misalnya ayat-ayat yang mengenai hari kiamat, surga, neraka dan lain-lain]. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, maka mereka mengikuti sebahagian ayat-ayat yang mutasyaabihaat daripadanya untuk menimbulkan fitnah untuk mencari-cari ta'wilnya, padahal tidak ada yang mengetahui ta'wilnya melainkan Allah. Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: "Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyaabihaat, semuanya itu dari sisi Tuhan kami." Dan tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal."[1]
                Ayat di atas dengan sangat jelas mengabarkan bahwa sebagian ayat-ayat al-Qur'an itu muhkamat dan sebagian yang lain adalah mutsyabihat. Hanya saja, para ulama berbeda pendapat tentang pengertian dari ayat-ayat muhkamat dan mutasyabihat tersebut. Hal ini dapat dilihat pada bagian II tentang pengertian sekaligus perbedaan antara kedua jenis ayat-ayat tersebut yang terdapat pada tulisan ini.
Kalau ayat-ayat muhkamat sudah jelas maknanya lalu bagaimana dengan ayat-ayat mutasyabihat? Apakah bisa diketahui maknanya atau hanya Allah saja yang mengetahui maknanya? Kalau hanya Allah yang mengetahui maknanya lalu bagaimana dengan fungsi al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia? Bukankah al-Qur'an hanya bisa dijadikan petunjuk kalau ia dipahami maknannya secara keseluruhan?
                Ayat-ayat muhkamat merupakan isi pokok al-Qur'an sebagaimana yang dijelaskan pada ayat di atas. Adapun ayat-ayat mutasyabihat ia merupakan ayat-ayat yang masih samar-samar pengertiannya sehingga perlu hati-hati dalam memaknainya. Walaupun ada juga ulama yang menyerahkan sepenuhnya pengertian ayat-ayat mutasyabihat ini kepada Allah swt.
                Perbedaan para ulama tentang maksud ayat-ayat mutasyabihat berawal dari penafsiran huruf wawu pada kata وَالرَّاسِخُونَ فِي الْعِلْمِ. Apakah huruf ini wawu isti'naf/ wawu ibtida' (permulaan) atau wawu 'ataf (bersambung). Bagi yang berpendapat bahwa wawu ini merupakan wawu isti'naf/ ibtida' berarti ia menyerahkan makna ayat-ayat mutasyabihat kepada Allah swt semata, sedangkan ulama yang berpendapat bahwa wawu ini adalah wawu 'ataf berarti ayat-ayat mutasyabihat bisa juga diketahui maknanya oleh orang-orang yang mendalam ilmunya.[2]
               


II. Pengertian
                Kata "muhkamat" merupakan bentuk jamak dari kata "muhkam". Kata ini berasal kata "ihkam" yang berarti 'kekukuhan', 'kesempurnaan', 'keseksamaan', dan 'pencegahan'. Adapun kata "mutasyabihat" merupakan bentuk dari kata "mutasyabih". Kata ini berasal dari kata "tasyabuh" yang berarti 'keserupaan', 'kesamaan' yang biasanya membawa membawa kepada kesamaan antara dua hal. "Tasyabaha" dan "isytabaha" berarti 'dua hal yang masing-masing  menyerupai dengan yang lainnya'.[3]
                As-Suyuti mengemukakan 13 perbedaan antara ayat-ayat muhkamat dan ayat-ayat mutasyabihat, yaitu[4]
1. Ayat-ayat muhkamat merupakan ayat-ayat yang dapat diketahui artinya atau maknanya, baik melalui takwil maupun tidak, sedangkan ayat-ayat mutasyabihat adalah ayat-ayat yang tidak dapat diketahui artinya atau maknanya. Arti ayat-ayat ini hanya diketahui oleh Allah swt. seperti ayat-ayat tentang terjadinya hari kiamat, keluarnya Dajjal, dan fawatih as-suwar.
2.  Ayat-ayat muhkamat adalah ayat-ayat yang sudah jelas maknanya, sedangkan ayat-ayat mutasyabihat adalah ayat-ayat yang tidak jelas maknanya.
3. Ayat-ayat muhkamat merupakan ayat-ayat yang tidak memunculkan sisi arti yang lain, sedangkan ayat-ayat mutasyabihat mempunyai kemungkinan arti yang lain.
4. Ayat-ayat muhkamat merupakan ayat-ayat yang maknanya dipahami oleh akal seperti bilangan rakaat shalat, kekhususan bulan Ramadhan untuk pelaksanaan puasa wajib, sedangkan ayat-ayat mutasyabihat tidak dapat dipahami oleh akal. Pendapat ini dikemukakan oleh al-Mawardi.
5. Ayat-ayat muhkamat merupakan ayat-ayat yang berdiri sendiri dalam pemaknaannya, sedangkan ayat-ayat mutasyabihat bergantung dengan ayat lain.
6. Ayat-ayat muhkamat adalah ayat-ayat yang maksudnya segera dapat diketahui tanpa penakwilan, sedangkan ayat-ayat mutasyabihat memerlukan penakwilan agar diketahui maksudnya.
7. Ayat-ayat muhkamat merupakan ayat-ayat yang lafaznya tidak berulang-ulang, sedangkan ayat-ayat mutasyabihat sebaliknya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar